KALA JIVAM ASTI

KALA JIVAM ASTI

BERPIKIR NEGATIF

Manusia tidak mungkin menghasilkan pengetahuan tanpa belajar cara berpikir ( Confucius )
Sejatinya pikiran negatif lebih berbahaya daripada yang kita bayangkan,ia merangkai hidup ini menjadi mata rantai penderitaan, perasaan negatif, perilaku negatif dan hasil yang negatif.Yang lebih berbahaya adalah adanya pengulangan dan penumpukan dalam memori hingga menjadi kebiasaan yang dilakukan seseorang dalam kehidupannya.
Faktor-faktor penyebab berpikir negatif
-          Media informasi
-          Persahabatan yang tidak baik
-          Kondisi mental yang lemah
-          Konsentrasi yang negatif
-          Kehidupan masalalu
-          Pengaruh eksternal
-          Pengaruh internal
-          Rutinitas negatif
-          Tidak ada tujuan yang jelas
-          Program terdahulu
Dampak berpikir negatif
-          Prinsip menyerang atau lari
-          Tiga pembunuh ( mencela, mengkritik negatif, membanding-bandingkan negatif )
-          Memperkuat ego paling rendah
-          Timbulnya kekuatan pikiran negatif
Berpikir negatif adalah seperti candu dalam dalam diri manusia yang merupakan penyakit yang berbahaya bagi kepribadian seseorang.
Manusia mungkin berbuat salah tetapi yang tidak dibenarkan adalah mempertahankan sesuatu yang negatif dan mengulanginya hingga menjadi suatu kebiasaan ( Eleanor Roosevelt )
Macam – macam kepribadian negatif
-          Keyakinan dan bayangan negatif
-          Menolak perubahan
-          Tidak berperan aktif menyelesaikan masalah
-          Selalu mengeluh, mencela, dan melihat sisi negatif dari segala sesuatu
-          Selalu merasa frustasi, sendiri dan gagal
-          Hasil kerja dan capaian individu menjadi lemah
-          Senang menyendiri dan tidak mampu bersosialisasi hingga tidak punya sahabat
Sangat mungkin terserang penyakit jiwa atau penyakit
( sumber "terapi berpikir positif " karya Dr.Ibrahim Elfiky )
Posted by Picasa

kepemimpinan transendental

12 PRINSIP KEPEMIMPINAN SPIRITUAL INTELLIGENT
Manusia dilahirkan dengan kapasitas untuk menggunakan semua kecerdasan yaitu IQ, EQ dan SQ dimana masing-masing memberikan kontribusi dalam kelangsungan hidup.Prinsip-prinsip yang perlu dipegang dalam kecerdasan spiritual adalah :
1.       Kesadaran diri
Mengetahui apa yang menjadi kepercayaan dan nilai yang ada dan apa yang dapat memotivasi diri
2.        spontanitas
hidup dalam dan responsif untuk saat ini
3.       Menjadi visi dan nilai Led
Bertindak dari prinsip-prinsip dan keyakinan yang mendalam dan hidup sesuai
4.       Holisme
Melihat pola hubungan yang lebih besar ,dan memiliki hubungan  rasa memiliki
5.       Kasih sayang
Mempunyai kualitas “perasaan dengan “ empati dan mendalam
6.       Perasaan keberagaman
Menilai orang lain atas perbedaan adalah beragaman
7.       Lapang atas kemerdekaan
Mempunyai keyakinan diri atas orang banyak
8.       Kerendahan hati
9.       Kecenderungan ke pertanyaan fundamental “ KENAPA “ ?
Kebutuhan untuk memahami dan berpikir kenapa sampai kepada mereka
10.   Kemampuan untuk membingkai ulang
Tegar dalam menghadapi masalah dan melihat masalah dengan konteks yang lebih luas
11.   Berpikiran positif
Belajar dan tumbuh dari setiap kesalahan, kemunduran dan penderitaan
12.   Sense dari panggilan
Perasaan terpanggil untuk melayani dan memberikan sesuatu yang berguna
( http://www.chrmglobal.com/Articles/258/1/Transcendental-Leadership.html )

PANDUAN SIDANG SKRIPSI / TESIS

1.       Judul ,alasan  mengambil judul dan variabel penelitian
a.       Apa judul anda ?
b.      Jelaskan alasan anda mengangkat judul tersebut ? ( menguraikan problem riset dan riset gap )
c.       Sebutkan nama variabel penelitian ? dan indikator dari setiap variabel ?
d.      Jelaskan pula skala data dari setiap variabel penelitian / indikator ?
( Soal b dan c dapat dibuat dalam bentuk tabel )

2.       Obyek, subyek dan Sampel
a.       Apa obyek dan subyek penelitian anda ?
b.      Siapa atau apa satuan pengamatan penelitian anda ?
c.       Apa dan siapa populasi penelitian anda ? finite atau infinite, jika finite berapa jumlahnya?
d.      Berapa jumlah sampel penelitian anda ?
e.      Jelaskan teknik serta proses pengambilan sampel ?

3.       Data dan metode pengumpulan data
a.       Data penelitian anda dari sumber primer atau sumber sekunder atau kedua-dua nya ? Jelaskan tehnik pengumpulan data yang anda gunakan ?
b.      Beri contoh instrumen penelitian anda ?

4.       Alat analisis
a.       Jika anda menggunakan analisis statistik, jelaskan tehnik statistik parametrik atau non parameterik ? beri alasan mengapa ?
b.      Jika anda tidak menggunakan statistik, tehnik apa yang akan anda gunakan ?

5.       Buku literatur
a.       Sebutkan 5 judul buku dan pengarang sebagai rujukan grand theory ?
b.      Sebutkan 4 judul buku dan pengarang terkait dengan metode penelitian dan metode statistik atau buku yang lain yang non statistik ?
c.       Sebutkan penulis dan judul jurnal penelitian yang anda adopsi ?
Uraikan secara singkat dan jelas kerangka pikir anda sebagai dasar menurunkan hipotesis

Pengembangan Kepribadian

3 teori pengembangan kepribadian :

 Teori psiko-analitik
Pertama kali di kemukakan oleh Sigmund Freud, di mana dalam teori ini untuk memahami kepribadian seseorang, kita diwajibkan untuk melihat ke dalam dirinya, apa yang mendasari perilakunya.Pada diri seseorang terdapat suatu ‘ id ‘ atau ‘ naluri untuk mencari kepuasan bagi dirinya sendiri dan juga super ego yang merupakan bagian dari jiwa manusia yang mempunyai unsur ideal dan pikiran yang baik. Tindakan atau perilaku tersebut merupakan hasil konflik antara ‘ id ‘ dan ‘ super ego ‘ yang selalu berhasil didamaikan oleh ‘ ego ‘. Dimana pola perilaku manusia selalu bersifat defensif dan selalu dapat memperkirakan berdasarkan pengamatan kompromi dari konflik antara ‘ id ‘ dan ‘ super ego ‘.

2.       Teori sifat atau perangai
Teori ini berdasarkan pada asumsi bahwa kepribadian seseorang adalah tetap dan tidak berubah atau dengan kata lain sulit berubah. Dengan adanya asumsi tersebut maka mudah sekali untuk memperkirakan perilaku seseorang. Dari sifat dan perangai seseorang bisa dibedakan satu dengan yang lain.Sifat dan perangai seseorang dapat diketahui dengan bermacam-macam cara diantara nya adalah melalui pendekatan biologis, maksudnya adalah sifat manusia ditentukan oleh faktor genetisnya ( warna mata, rambut, bentuk tubuh ).Sedang pendapat lain mengatakan bahwa kepribadian ditentukan oleh sifat kejiwaan ( ketenangan, kehangatan dsb ) yang menjelma dalam cara dia bertindak.

3.       Teori kebutuhan
Teori ini dianggap lebih memberi bantuan dalam mendalami atau mengerti akan kepribadian seseorang.Karena banyaknya teori tentang kebutuhan maka pokok bahasan ini difokuskan terhadap teori kebutuhan dari Maslow dan Mc Clelland.
-          Teori tingkat kebutuhan
Teori hirarki kebutuhan Maslow lebih memperhatikan manusia dengan psikologis sehat dimana teori ini bersifat deduktif yang bertitik tolak dari 3 asumsi pokok :
a.       Manusia adalah makhluk yang selalu berkeinginan dan keinginan itu tidak selalu terpenuhi seluruhnya.
b.      Kebutuhan atau keinginan yang sudah ada terpenuhi tidak akan menjadi pendorong keinginan yang lain .
c.       Kebutuhan manusia tersusun menurut hirarki tingkat pentingnya.
Berdasar 3 asumsi tersebut maka manusia selalu dituntut oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dan bila sekali pemenuhan kebutuhan terpenuhi maka, ia tidak lagi menjadi faktor pendorong dan dia akan mengharapkan pencapaian yang lebih tinggi.
Walaupun teori Maslow sering dikutip tetapi juga banyak yang mengkritik tentang kebenaran teori tersebut yang tidak berdasarkan pada penelitian.Salah satu teori yang mengkritik adalah teori keadaan nyata-kesinambungan-peningkatan yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer yang menyederhanakan 5 teori Maslow menjadi 3 tingkatan.
-          Motif untuk berprestasi
Motif ini dikembangkan oleh McClelland yaitu teori satu macam kebutuhan, yang disebut dengan motif berprestasi. Asumsinya adalah bahwa semua kebutuhan adalah karena dipelajari, sehingga kepribadian juga bisa berubah bila seseorang mau belajar. Hal ini didasari oleh adanya hubungan antara apa yang dipelajari seseorang dengan motivasinya.   
( Referensi :  Adam I.Indrawijaya,Perilaku organisasi )