KALA JIVAM ASTI

KALA JIVAM ASTI

PENGARUH KONTRAK PSIKOLOGIS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN



PENDAHULUAN
Kontrak psikologis dalam suatu organisasi adalah hal yang penting untuk menghasilkan komitmen yang baik antara pegawai dan penyelia. Kontrak psikologis adalah suatu kumpulan harapan-harapan tidak tertulis yang ada dalam diri setiap individu dalam organisasi (tanpa memandang hirarki jabatan) yang selalu ada sepanjang individu tersebut ada dalam organisasi tersebut. Kunci dari kontrak psikologis adalah mutualitas diantara individu dengan individu, maupun individu dengan organisasi, mutualitas ini muncul dan hanya terjadi jika masing-masing dari pihak yang berkepentingan memiliki tujuan yang ingin dicapainya dan mereka yakin bisa mencapainya, dan untuk menyeimbangkan kontrak psikologis tersebut kedua belah pihak yang berkepentingan harus merasa bahwa mutualitas ini akan menghasilkan sesuatu yang bernilai (Anoraga, 2005)
Kontrak psikologis sebagai kontrak informal tidak tertulis yang terdiri dari ekspektasi karyawan dan atasannya mengenai hubungan kerja yang bersifat timbal balik. Artinya, kontrak psikologis muncul ketika karyawan menyakini bahwa kewajiban perusahaan pada karyawan akan sebanding dengan kewajiban yang diberikan karyawan kepada perusahaan sebagai contoh karyawan berkeyakinan bahwa perusahaan akan menyediakan keamanan kerja dan kesempatan promosi dan berkomitmen terhadap perusahaan (Amstrong, 2004).
Kepuasan kerja secara empiris dipandang sebagai salah satu faktor yang dapat menunjang karyawan agar bekerja dengan handal dalam menyelesaikan tugasnya. Kepuasan kerja adalah emosi atau perasaan individu yang menyenangkan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan yang ditandai dengan imbalan, keadaan pekerjaan, kesempatan berpromosi bimbingan dan dorongan rekan kerja (Fraser, 1992).
Kinerja individu yang efektif menekankan pada sejauh mana individu tersebut melakukan tugas pekerjaan, apakah hanya sebatas menjalankan tugas sesuai dengan peranannya (in-role) atau melaksanakan tugasnya melebihi peranan yang seharusnya (extra-role). Individu yang dengan sukarela melaksanakan tugasnya melebihi peranannya adalah individu yang memiliki motivasi yang kuat dalam bekerja, memiliki kepuasan dalam bekerja dan adanya perasaan yang diakibatkan dari terpenuhinya kontrak psikologis pegawai/karyawan, sehingga kinerja karyawan tercapai (Prawirosentono, 1999).

PERUMUSAN MASALAH
Menurut Gouillart dan Kelly (1995) fenomena mengenai kontrak psikologis Mendorong orang-orang untuk menentukan reward-nya sendiri, karena setiap organisasi secara implisit memberi beban berupa sekumpulan tugas (a pack) pada pundak setiap orang, sebagai dasar partisipasi mereka dalam organisasi.
Selain itu perilaku negatif yang dilakukan karyawan pada suatu perusahaan diantaranya terjadinya indisipliner karyawan karena pada konsep kontrak psikologis harusnya karyawan tersebut tunduk dan patuh terhadap peraturan perusahaan.
Dengan demikian rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :

1.      Bagaimana pengaruh  kontrak psikologis terhadap kepuasan kerja pegawai di lingkungan DISTRIK NAVIGASI KELAS II SEMARANG ?

2.      Bagaimana pengaruh kontrak kerja dan kepuasan terhadap kinerja pegawai DISTRIK NAVIGASI KELAS II SEMARANG ?

PEMBAHASAN
Pengaruh Kontrak psikologis terhadap kepuasan kerja karyawan
Perusahaan yang mengerti dan menjunjung tinggi kontrak psikologis akan menaikkan tingkat kepercayaan karyawan terhadap manajemen, tingkat kepuasan kerja yang tinggi, komitmen organisasi (Anoraga, 2001). Sedangkan Ashar (2001) menyatakan bahwa kontrak psikologis secara signifikan berpengaruh pada kepuasan kerja. Meskipun kecil tingkat signifikannya kontrak psikologis berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Jatmiko (2003) diketahui bahwa kontrak psikologis berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Selain itu juga didukung penelitian yang dilakukan oleh Djalantik dan Soetjipto (2006) dimana kontrak psikologis memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karena dapat dilihat dari penyimpangan dan perilaku negatif karyawan. Kontrak psikologis walaupun bukan merupakan kontrak resmi namun demikian hal tersebut nyata ada didalam pikiran karyawan dan perusahaan. Hal ini merupakan perluasan atas konsep kontrak kerja formal yang tertulis, terucap dan terobservasi. Kontrak psikologis merupakan salah satu kekuatan sikap dan perilaku terhadap kinerja karyawan (Anoraga, 2001).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kontrak psikologis berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan Seseorang yang memiliki kepuasan dalam bekerja memiliki konsekuensi, (1) motivasi kerja yang tinggi, (2) keterlibatan dalam pekerjaan (3) secara negatif pada ketidakhadiran serta stress, dan (4) prestasi kerja/kinerja. Kepuasan kerja adalah salah satu faktor yang menentukan baik tidaknya kinerja seorang individu. Kinerja yang rendah merupakan salah satu respon dari pekerja yang tidak puas terhadap pekerjaannya (Fraser, 1992).

Penelitian Terdahulu yang relevan

Dengan judul penelitian “Perbedaan Kecenderungan Munculnya Organizational Citizenship Behavior ditinjau dari Kontrak Psikologis yang dimiliki oleh Karyawan pada PT Dummusindo Perdana” oleh Jatmiko, 2003. Penelitian ini menganalisis kecenderungan munculnya Organizational Citizenship Behavior ditinjau dari jenis kontrak psikologis yang dimiliki oleh karyawan pada PT. Dummusindo Perdana. Penelitian ini menggunakan metode explanatory-komparatif. Hasilnya adalah kebanyakan jenis kontrak psikologis yang dimiliki oleh karyawan PT. Dummusindo Perdana adalah kontrak psikologis relasional. Ditemukan pula bahwa tidak ada perbedaan jenis kontrak psikologis yang dimiliki oleh seorang karyawan pada munculnya Organizational Citizenship behavior begitu pula halnya dengan perbedaan jenis kelamin, pendidikan dan jenis pekerjaan sebagai variabel moderating.
Kontrak psikologis menerangkan konsep pertukaran yang memberikan kerangka penjelas hubungan karyawan dengan perusahaan dalam hal ketenagakerjaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara kontrak psikologis terhadap kepuasan kerja pegawai. Tingkat kepuasan kerja pegawai akan meningkat seiring dengan meningkatnya kontrak psikologis pegawai. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jatmiko (2003) yang menyatakan bahwa kontrak psikologis berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Selain itu juga didukung penelitian yang dilakukan oleh Djalantik dan Soetjipto (2006) dimana kontrak psikologis memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karena dapat dilihat dari penyimpangan dan perilaku negatif karyawan. Kontrak psikologis walaupun bukan merupakan kontrak resmi namun demikian hal tersebut nyata ada didalam pikiran karyawan dan perusahaan.
Tinggi rendahnya kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Dengan kepuasan kerja, penghasilan serta motivasi kerja yang tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Kepuasan kerja yang baik akan mendorong pegawai bekerja lebih baik yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif kepuasan kerja tehadap kinerja pegawai. Hal ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Noor (2001). Dalam penelitian Noor, hasil penelitian menunjukkan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.


KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
a.      Kontrak psikologis mempunyai pengaruh positif tehadap kepuasan kerja pegawai di lingkungan Kantor Distrik Navigasi Kelas II Semarang. Temuan ini dapat diartikan tingkat kepuasan kerja pegawai akan meningkat seiring tingginya tingkat kontrak psikologis pegawai .
b.      Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai . Temuan ini dapat diartikan tingkat kinerja pegawai akan meningkat seiring tingginya tingkat kepuasan kerja pegawai.
c.       Tinggi rendahnya kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Dengan kepuasan kerja, penghasilan serta motivasi kerja yang tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Kepuasan kerja yang baik akan mendorong pegawai bekerja lebih baik yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif kepuasan kerja tehadap kinerja pegawai.

Saran :
a.        Kontrak psikologi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai, maka instansi perlu meningkatkan dan mempertahankan kepedulian instansi terhadap pegawai dan memberikan penghargaan kepada pegawai untuk meningkatkan kinerja mereka, sehingga para karyawan tergerak untuk bekerja lebih giat.
b.        Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, alangkah baiknya instansi meningkatkan dan memperhatikan gaji pegawai serta pembagian kerja yang sesuai dengan kemampuan pegawai yang dimiliki oleh pegawai. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara terus berusaha menciptakan hubungan yang baik antara pegawai dengan atasan, dan sesama pegawai agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk terciptanya peningkatan tingkat kepuasan pegawai.
c.         Untuk penelitian yang akan datang hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja karyawan.

0 Responses to “PENGARUH KONTRAK PSIKOLOGIS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN”:

Leave a comment