KALA JIVAM ASTI

KALA JIVAM ASTI

Pengembangan Kepribadian

3 teori pengembangan kepribadian :

 Teori psiko-analitik
Pertama kali di kemukakan oleh Sigmund Freud, di mana dalam teori ini untuk memahami kepribadian seseorang, kita diwajibkan untuk melihat ke dalam dirinya, apa yang mendasari perilakunya.Pada diri seseorang terdapat suatu ‘ id ‘ atau ‘ naluri untuk mencari kepuasan bagi dirinya sendiri dan juga super ego yang merupakan bagian dari jiwa manusia yang mempunyai unsur ideal dan pikiran yang baik. Tindakan atau perilaku tersebut merupakan hasil konflik antara ‘ id ‘ dan ‘ super ego ‘ yang selalu berhasil didamaikan oleh ‘ ego ‘. Dimana pola perilaku manusia selalu bersifat defensif dan selalu dapat memperkirakan berdasarkan pengamatan kompromi dari konflik antara ‘ id ‘ dan ‘ super ego ‘.

2.       Teori sifat atau perangai
Teori ini berdasarkan pada asumsi bahwa kepribadian seseorang adalah tetap dan tidak berubah atau dengan kata lain sulit berubah. Dengan adanya asumsi tersebut maka mudah sekali untuk memperkirakan perilaku seseorang. Dari sifat dan perangai seseorang bisa dibedakan satu dengan yang lain.Sifat dan perangai seseorang dapat diketahui dengan bermacam-macam cara diantara nya adalah melalui pendekatan biologis, maksudnya adalah sifat manusia ditentukan oleh faktor genetisnya ( warna mata, rambut, bentuk tubuh ).Sedang pendapat lain mengatakan bahwa kepribadian ditentukan oleh sifat kejiwaan ( ketenangan, kehangatan dsb ) yang menjelma dalam cara dia bertindak.

3.       Teori kebutuhan
Teori ini dianggap lebih memberi bantuan dalam mendalami atau mengerti akan kepribadian seseorang.Karena banyaknya teori tentang kebutuhan maka pokok bahasan ini difokuskan terhadap teori kebutuhan dari Maslow dan Mc Clelland.
-          Teori tingkat kebutuhan
Teori hirarki kebutuhan Maslow lebih memperhatikan manusia dengan psikologis sehat dimana teori ini bersifat deduktif yang bertitik tolak dari 3 asumsi pokok :
a.       Manusia adalah makhluk yang selalu berkeinginan dan keinginan itu tidak selalu terpenuhi seluruhnya.
b.      Kebutuhan atau keinginan yang sudah ada terpenuhi tidak akan menjadi pendorong keinginan yang lain .
c.       Kebutuhan manusia tersusun menurut hirarki tingkat pentingnya.
Berdasar 3 asumsi tersebut maka manusia selalu dituntut oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dan bila sekali pemenuhan kebutuhan terpenuhi maka, ia tidak lagi menjadi faktor pendorong dan dia akan mengharapkan pencapaian yang lebih tinggi.
Walaupun teori Maslow sering dikutip tetapi juga banyak yang mengkritik tentang kebenaran teori tersebut yang tidak berdasarkan pada penelitian.Salah satu teori yang mengkritik adalah teori keadaan nyata-kesinambungan-peningkatan yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer yang menyederhanakan 5 teori Maslow menjadi 3 tingkatan.
-          Motif untuk berprestasi
Motif ini dikembangkan oleh McClelland yaitu teori satu macam kebutuhan, yang disebut dengan motif berprestasi. Asumsinya adalah bahwa semua kebutuhan adalah karena dipelajari, sehingga kepribadian juga bisa berubah bila seseorang mau belajar. Hal ini didasari oleh adanya hubungan antara apa yang dipelajari seseorang dengan motivasinya.   
( Referensi :  Adam I.Indrawijaya,Perilaku organisasi )

0 Responses to “Pengembangan Kepribadian”:

Leave a comment